RESUME MATERI PKKMB TINGKAT UNIVERSITAS UNUSA HARI KEDUA
TANTANGAN DAN PELUANG MAHASISWA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN SOCIETY 5.0
Oleh : Bagas Satrio Wicaksono
"SELF IMPROVEMENT? APAKAH PENTING?!"
Tantangan mahasiswa di era saat ini bukan hanya prestasi antar mahasiswa. Namun juga life skill di sekitarnya. Termasuk tentang kepemimpinan.
Dalam lingkup perkuliahan memang sangat penting meng-upgrade diri sendiri. Dikarenakan dalam masa perkuliahan akan sangat membutuhkan life skill seperti public speaking, leadership, dan lain-lain. Meningkatkan life skill bisa dengan berbagai cara. Seperti mengasah kemampuan kita dalam kepemimpinan. Kepemimpinan juga bisa di mulai dengan kita berdiskusi secara langsung dengan skala besar atau kelompok besar. Selain kepemimpinan, ada juga public speaking. Life skill satu ini akan selalu penting untuk keperluan berikutnya. Kita bisa mengasah life skill satu ini dengan berbagai cara. Salah satunya dengan selalu percaya diri berbicata di depan banyak orang. Paksakan diri kita untuk selalu percaya diri ke depan banyak orang.
Selain itu kita juga bisa mengupgrade personal branding. Bisa melalui media sosial atau tidak. Melalui media sosial bisa melewati Instagram atau Tiktok mungkin. Memposting prestasi, momen indah, dan kesan baik. Jika tak melalui media sosial, bisa melalui kegiatan sosial. Aktif dalam diskusi dan berkontribusi dengan baik dalam suatu kegiatan sosial.
"Jangan berjanji ketika merasa senang. Jangan memutuskan sesuatu ketika merasa emosi." —Bagas Satrio Wicaksono.
GENERASI MUDA BERINTEGRASI ANTI KORUPSI
Oleh : Prof. Dr. Haryono Umar, SE., Ak., M.Sc., CA
"DAPAT INCOME TRILIUNAN TAPI KOK KORUPSI?!"
Mahasiswa memiliki peran penting dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Mereka dapat mulai dengan mendidik diri sendiri dan orang lain tentang bahaya korupsi. Mengorganisir seminar dan diskusi mengenai integritas adalah langkah awal yang baik. Melalui penelitian dan pemantauan, mahasiswa bisa mengevaluasi transparansi anggaran publik.
Memanfaatkan teknologi untuk melaporkan korupsi secara anonim juga efektif. Bergabung dengan organisasi anti-korupsi memperluas jaringan dan kekuatan advokasi mereka. Dalam politik kampus, mahasiswa harus mempraktikkan prinsip anti-korupsi dan transparansi. Keputusan organisasi mahasiswa perlu dibuat dengan adil dan terbuka.
Mahasiswa juga harus menunjukkan etika tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Menolak tawaran suap dan tidak terlibat dalam praktik korupsi adalah bagian dari komitmen mereka. Aksi seperti protes damai dan petisi bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah. Dukungan terhadap pendidikan karakter sejak dini penting untuk menciptakan generasi anti-korupsi.
Sikap kritis terhadap kebijakan pemerintah dapat membantu mendorong reformasi. Mahasiswa yang konsisten dalam nilai-nilai anti-korupsi bisa menjadi teladan bagi orang lain. Dengan tekad dan komitmen, mereka dapat berkontribusi besar pada tata kelola pemerintahan yang bersih. Keterlibatan aktif mereka dalam memerangi korupsi sangatlah vital.
PENULISAN KONTEN MEDIA SOSIAL, PUBLIKASI, PLAGIARISM, dan PERSONAL BRANDING
Oleh : Mursyidul Ibad, S.KM., M.Kes
"MEMANGNYA PERSONAL BRANDING PENTING?"
Personal branding mahasiswa adalah proses membangun dan mengelola citra diri yang mencerminkan keahlian, nilai, dan kepribadian seseorang dalam konteks akademis dan profesional. Di era digital ini, personal branding sangat penting karena mempengaruhi bagaimana mahasiswa dikenali dan dipersepsikan oleh calon pemberi kerja, rekan sejawat, dan masyarakat luas. Hal ini dimulai dengan mengenali kekuatan dan kelemahan diri, serta mengembangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dari yang lain. Mahasiswa perlu aktif dalam membangun portofolio yang menunjukkan hasil karya, prestasi akademik, dan keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Mereka harus memanfaatkan media sosial secara bijak untuk memperkuat citra positif dan profesional mereka. LinkedIn, misalnya, dapat digunakan untuk menampilkan pengalaman kerja, proyek-proyek penting, dan rekomendasi dari dosen atau mentor. Memiliki blog atau situs pribadi juga bisa membantu dalam memamerkan karya tulis dan pemikiran kritis mereka. Selain itu, mahasiswa harus terlibat dalam jaringan profesional dengan menghadiri seminar, konferensi, atau bergabung dengan organisasi yang relevan dengan bidang studi mereka.
Konsistensi dalam komunikasi dan penampilan juga penting untuk memperkuat personal branding. Mahasiswa harus mampu menyampaikan pesan yang jelas mengenai tujuan karier mereka dan bagaimana mereka bisa memberikan nilai tambah di bidang tersebut. Soft skills seperti kemampuan berkomunikasi, kerja sama tim, dan kepemimpinan juga harus dikembangkan dan dipertunjukkan dalam berbagai kesempatan.
Feedback dari mentor dan rekan sejawat dapat menjadi alat penting untuk meningkatkan personal branding. Mahasiswa perlu proaktif dalam mencari kesempatan untuk belajar dan tumbuh, serta tidak ragu untuk memperbarui dan menyesuaikan personal branding mereka sesuai dengan perubahan pasar dan tren industri. Dengan strategi yang tepat, personal branding yang kuat dapat membuka peluang kerja, meningkatkan kepercayaan diri, dan memperluas jaringan profesional mahasiswa di masa depan.
Cek juga akun media sosial Unusa :
Facebook : https://www.facebook.com/unusaofficialfb
Instagram : https://www.instagram.com/unusa_official/
Youtube : https://www.youtube.com/@unusa_official
Twitter ( X ) : https://x.com/unusa_official?lang=en
Kunjungi juga blogger teman saya :

Komentar
Posting Komentar